Sabtu, 24 Desember 2011

MERIAHNYA ARAK TUMPENG DI KELURAHAN TEMAS

Batu FN

Dalam rangka Selamatan Desa di Kelurahan Temas ke 157 yang dimulai tanggal 4 sampai 13 Desember 2011, warga Kelurahan Temas berbondong-bondong menyaksikan iring iringan hiburan yang pesertanya juga adalah warga Kelurahan Temas sendiri. Acara yang di ikuti oleh 11 RW berlangsung cukup meriah, ada yang menari tarian sanduk, senam komando, joget dangdut sampai Bantengan.
iring-iringan di arak sepanjang jalan Kelurahan Temas dan melewati Pendopo Kelurahan Temas. Aris Setiono selaku Lurah beserta staff terlihat berbaur dengan para penduduk saat menyaksikan acara hiburan yang bertajuk " Dirgahayu Desaku, Dirgahayu Temasku, Toto Tentrem Wargaku".
tanggal 13 Desember merupakan acara puncak dari serentetan acara kegiatan mulai dariKhitanan Massal, Penyembelihan kerbau, Gerak Jalan Sehat, Pembagian Sembako gratis dan Karak Tumpeng. bahkan acara di tutup dengan hiburan Campur Sari dan Kesenian tradisional serta Pagelaran Wayang Kulit Semalam suntuk.

" Tumpeng diarak dari masing-masing RW yang berjumlah sebelas RW kemudian akan didoakan bersama dan nantinya akan dikembalikan ke masyarakat lagi. Nanti malam juga akan diadakan pentas campursari dan pagelaran wayang kulit. Alhamdulillah kegiatan ini berjalan cukup sukses. Saya berterimakasih kepada seluruh lapisan masyarakat yang ikut berpartisipasi dan aktif dalam kegiatan luar biasa ini. Acara ini juga merupakan agenda tahunan. kebetulan saat ini yang ke 157", terang Lurah Aris

" Harapan kami kegiatan ini akan menjadi agenda tahunan dan dilestarikan oleh generasi selanjutnya.Nanti akan diadakan penyembelihan kerbau dan akan dinikmati oleh masyarakat karena acara ini dibiayai oleh seluruh masyarakat di Kelurahan Temas"tambahnya.
pihak kelurahan Temas juga berharap agar kegiatan ini semakin lama semakin baik, semakin meriah dan partisipasi swadaya masyarakat semakin banyak karena pembangunan di Kelurahan Temas selain dari dana APBD juga didukung oleh dana swadaya dari masyarakat.( Tiar)

Dua Karyawan Cleaning Service Batu Paradise Tersengat Listrik Tegangan Tinggi

Pihak Batu Paradise terkesan kurang kooperatif memberikan keterangan



Batu FN

Malang benar nasib Samsul (25) dan Wahyudi (35) karyawan cleaning service di Batu Paradise yang terletak di Jl. Diponegoro , Kecamatan Batu. keduanya saat ini terbaring di Rumah Sakit Saiful Anwar Malang akibat tersengat listrik tegangan tinggi ketika disuruh memasang Baliho di papan reklame depan Hotel Paradise pada hari selasa (13/12).Setelah tersengat aliran listrik yang membentang di dekat papan baliho itu keduanya terjatuh. Sontak para pengunjung dan orang-orang disekitar hotel dan outlet berhamburan keluar untuk melihat kejadian tersebut.
Sejumlah karyawan paradise dibantu warga sekitar sempat kesulitan saat mengevakuasi Wahyudi yang menyangkut di papan reklame sehingga mereka terpaksa memakai mobil Dinas PU untuk menurunkanya.Samsul sendiri terjatuh dari papan reklame. kondisi keduanya cukup memprihatinkan, apalagi Wahyudi yang menderita luka bakar hingga 90% menurut keterangan perawat.
Hasan Ambon, selaku kepala keamanan Batu Paradise mengaku tidak mengetahui kejadian tersebut secara persis saat dikonfirmasi wartawan, sedangkan Budi, owner dari Batu Batu paradise menurut pengakuan Hasan Ambon saat itu sedang keluar kota.
Kasiati (58) yang merupakan orang tua Samsul mengaku pasrah dan menyerahkan sepenuhnya kepada pihak Batu Paradise untuk menangani dan menyelesaikan musibah yang menimpa anaknya saat ditemui diruang perawatan Rumah Sakit Hasta Brata. Karena Kondisi Samsul juga terlihat parah, akhirnya Samsul dirujuk ke RSSA Malang.
Sementara itu AKP Joko Priyanto selaku Kasatreskrim batu belum bisa memberikan keterangan resmi terkait dengan kejadian itu. pihaknya masih berusaha menggali informasi terutama dari para korban. Polisi mengaku mengaku agak kesulitan mencari data dilapangan karena pihak Batu Paradise sendiri belum mau memberikan keterangan
"Kondisi kedua korban sangat kritis, pihak keluarga juga masih syok sehingga masih belum bisa dimintai keterangan. Kami tidak bisa menargetkan berapa lama waktu yang di perlukan untuk menyelesaikan kasus ini. semuanya tergantung dari saksi-saksi daan keterangan korban yang mau memberikan keterangan", jelas AKP Joko Priyanto saat dikonfirmasi wartawan diruang kerjanya, di Mapolres Batu. ( Tiar)

MENTERI KLH MERESMIKAN BANK SAMPAH MALANG

Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Malang mulai menerapkan sampah sebagai berkah

Malang - FN

Dalam rangka sosialisasi Bank Sampah Malang yang di adakan di kecamatan Sukun, tepatnya di depan Makam Belanda Sukun berlangsung cukup meriah. Selain diresmikan sendiri oleh Menteri KLH Prof. DR. Balthasar Kambuaya, Mba. acara tersebut juga di meriahkan oleh artis cilik ibu kota yang kini beranjak dewasa yakni Tasya.

Kegiatan diawali di hotel Trio Dua dengan mengadakan kaderisasi anggota kelompok binaan masyarakat Bank Sampah Malang. Dalam sambutan singkatnya , Peni Suparto selaku Walikota malang yang juga merupakan penasehat /pembina Pengurus Koperasi BSM mengungkapkan bahwa dengan keberadaan Bank Sampah Malang ini bisa mengurangi kapasitas sampah yang jumlahnya kian hari kian bertambah banyak.

Maksud dan tujuan didirikannya koperasi BSM ini meliputi 5 aspek antara lain aspek lingkungan, Sosial , Pendidikan,Pemberdayaan dan Aspek ekonomi kerakyatan.

Dari aspek lingkungan diharapkan keberadaan BSM bisa membantu Pemerintah kota Malang dalam mengurangi volume sampah yang ada di Kota Malang terutama di TPS dan TPA, dimana saat ini sampah yang dibawa ke TPA Supiturang 400 ton/perhari, dengan jumlah sampah an-organik yang tidak dimanfaatkan di TPA Supiturang ± 118 ton/hari, terdiri dari mulai yang terbanyak pada plastik, kertas logam dan kaca.

Dalam kegiatan ini pada awalnya diutamakan untuk merubah cara pandang dan prilaku masyarakat terhadap sampah , dimana dahulu sampah dijauhi atau dimusuhi, sekarang dengan adanya BSM sampah sudah didekati dengan mengelola dan memanfaatkan serta menjadi komoditi yang bisa menghasilkan rupiah.diharapkan masyarakat nantinya tidak membuang sampah disembarang tempat, terutama pada sungai dan saluran/drainase.

Yan Edi, selaku manager pemberdayaan BSM, saat diwawancarai oleh wartawan mengatakan, “ jika bank sampah nantinya diterapkan sampai tingkat nasional, maka akan terjadi revoliusi penanganan sampah . dengan adanya penanganan sampah di BSM, feedbacknya ke masyarakat adalah sampah yang di setorkan akan menjadi tabungan “

Menurut Wasto , selaku Kepala Dinas pertamanan dan Kebersihan Kota Malang, saat disinggung dengan keberadaan sampah di pasar-pasar, dia mengatakan bahwa masyarakat sudah membentuk kelompok-kelompok untuk bergabung menjadi nasabah Bank Sampah dan kelompok – kelompok ini akan terus bertambah jumlahnya. Kami tidak mewajibkan mereka ikut. Tapi dengan adanya BSM ini tentunya masyarakat akan tertarik dengan keuntungan menjadi nasabah BSM.”

Wasto menambahkan,” Target kami 10 ton tiap hari di tahun 2012, tahun 2013 terus meningkat-meningkat . prinsipnya siapa saja boleh bergabung dengan BSM. jika masyarakat dari Kabupaten Malang ingin bergabung menjadi nasabah BSM maka hal itu diperbolehkan saja, asalkan mereka menyetorkan sampah ke sini yang ada di wilayah Kota Malang. Sementara segmen-segmen yang bergabung dalam kegiatan ini masih terbatas pada sekolah-sekolah dan rumah tangga. Tidak menutup kemungkinan jika segmen lain akan menyusul “.

Dalam sambutan resminya, Mentri KLH mengatakan sitem pengelolaan sampah yang lama yakni Jemput, Angkut, Buang akan segera ditinggalkan karena sampah harus segera diolah.” Pengelolaan sampah diharapkan dapat meminimalkan polusi. Dengan diterapkannya UU no.18 tahun 2008 tentang pengelolaan sampah cara pandang kita terhadap sampah menjadi lebih bernilai dan bermanfaat bagi kita semua. Bahkan nantinya sampah itu akan menjadi berkah “, terang Prof. DR. Balthasar Kambuaya yang mengaku pernah kuliah di Universitas Barawijaya pada tahun 1982 – 1984 ini. ( Tiar)

Genangan Air di Jalan Raya depan Jatim Park 2 dijadikan lomba mancing

Pihak Musium satwa dan Dinas Binamarga terkesan saling menyalahkan.

Batu, FN

Musim hujan tentunya menjadi berkah bagi lahan-lahan tadah hujan, sawah-sawah yang kekurangan air, juga hutan-hutan di pegunungan yang nampak mengering di gunung Panderman, tetapi diawal-awal musim hujan ini terdapat pemandangan yang cukup menarik di lintasan jalan depan musium satwa Jatim Park 2 desa Oro-oro ombo, kota Batu.

Saat hujan deras, pada ruas jalan yang berdekatan dengan musium satwa terdapat genangan air yang cukup merepotkan para pengguna jalan .karena warga sudah terlihat jengkel dan kecewa, beberapa dari mereka sengaja menarik perhatian pada pihak pengelola Jatim Park 2 dan Dinas terkait dengan cara melepaskan ikan lele pada genangan air di jalan tersebut . ada yang mengail, menjala dan bahkan menangkap dengan tangan. Kontan saja hal itu sempat membuat jalan macet dan menjadi tontonan yang lucu.

Menurut Wiweka, Kades Oro-oro Ombo pihaknya sudah menyampaikan keluhan masyarakat terkait dengan gangguan genagan air tersebut kepada pihak Jatim Park 2 pada saat melakukan rapat koordinasi, tetapi masih belum ada tindakan untuk memperbaiki sistem drainase , sehingga pihaknya juga merasa kecewa dengan keadaan jalan yang tentunya bisa membahayakan para pengguna jalan.

“Dari tahun kemarin kami sudah menyampaikan pada pihak Musium satwa mengenai gangguan genangan air pada jalan itu, tapi sampai saat ini belum ada tindakan, mas. Tentunya itu kan menjadi tanggung jawab pihak Jatim Park 2 dan Dinas terkait. Bahkan kalau hujan sangat deras genangan air bisa sampai lutut orang dewasa. Beberapa pengguna jalan juga ada yang sempat terjatuh saat melintas di genangan itu ”, terang Wiweka saat ditemui wartawan di rumahnya ,rabu(9/11) kemarin.

Aksi warga Oro-oro Ombo tersebut, membuat manajemen Museum Satwa bertindak. GM Museum, Triono sempat menemui warga. Menurutnya, sementara manajemen bisa memberikan solusi dengan menyedot air dari kubangan itu setiap hari.

Dalam waktu secepatnya, manajemen juga akan membuat saluran semi permanen. Saluran digunakan agar air hujan langsung mengalir ke sungai, sehingga tidak terjadi genangan seperti itu. " Kami segera membuat saluran itu," tegas Triono saat dimintai keterangan diruang kerjanya.

Lebih lanjut Triono mengatakan kalau genangan air tersebut tidak lepas dari kinerja Dinas Binamarga dalam membuat prtal tengah (semacam pulau jalan) terlalu lebar, sehingga laju air yang seharusnya bisa habis mengalir menjadi terhenti dan menggenang.

Pada kesempatan lain, saat dikonfirmasi ke kantor Binamarga, Kabid Binamarga, iwan mengatakan kalau genangan iar tersebut seharusnya menjadi tanggung jawab bersama, bukan hanya dilimpahkan pada Binamarga saja. Namun demikian, pihaknya akan merespon dan menindak lanjuti aksi masyarakat tersebut.” Satu, dua hari ini kita akan segera memperbaiki sistem drainase dengan cara membuat saluran air ke arah sungai terdekat”, jawab Iwan.

“Sebelum ada musium satwa , air tidak pernah menggenang disitu. Pihak Musium satwa harusnya juga menyadari, air itu datang dari mana arahnya, dari musium juga kan?. Dan apakah mereka ( pihak Jatim Park 2) sudah memiliki sumur resapan air? Kalau sudah tentunya air tidak akan menggenang sampai separah itu “ terang Kabid Binamarga ini. ( Tiar)

ACARA PISAH SAMBUT KAPOLRES KOTA WISATA BATU

Suasana khidmad dan haru mewarnai perpisahan dengan Kapolres lama


Batu-FN

Sehari setelah dilakukan acara serah terima Jabatan Kapolres kota Batu pada hari Jum’at di Mapolda Jawa Timur, maka dilakukanlah prosesi pisah sambut antara Kapolres kota Batu yang lama AKBP Gatot Sugeng Susanto, SH. Kepada AKBP Mohammad Sumartono, SH. di Mapolres kota Batu yang terletak di daerah Junrejo. Suasana haru ditengah taburan bunga perpisahan menyelimuti para anggota kepolisian di jajaran Polres Batu. Tradisi acara pedang pora dalam menyambut Kapolres yang baru dan melepas Kapolres yang lama seakan menambah birunya suasana. Air mata haru dari anggota bhayangkara dan ibu-ibu bhayangkaripun seakan sulit dibendung.

Acara ramah tamah diawali sejak pagi dan dibuka dengan sambutan-sambutan dari para petinggi di jajaran Mapolres Batu berlangsung dengan lancar. Bahkan AKBP Gatot Sugeng , sebagai Kapolres yang lama sempat membagi-bagikan hadiah kepada anggota .

Disekitar halaman Mapolres Batu juga dipenuhi dengan banner ucapan selamat yang berjajar mulai dari samping pos jaga pintu masuk sampai pada jalan pintu keluar. Ucapan selamat itu berdatangan dari berbagai perusahaan swasta, Bank , Hotel, rumah makan dan atas nama pribadi.

Ditengah-tengah acara , AKBP Mohammad Sumartono selaku Kapolres yang baru mengatakan belum bisa memberikan keterangan kepada rekan-rekan pers mengenai program-program yang akan di jalankan . Ajun Komisaris Besar Polisi yang mengaku lulusan Akademi kepolisian tahun 1990 ini mengatakan bahwa pertama-tama dirinya akan mempelajari dahulu situasi di wilayah Kota Wisata Batu .

Kepada para anggota kepolisian yang baru akan dipimpinya, Kapolres menjelaskan rencananya untuk memperbaiki yang sudah baik dengan harapan menjadi lebih baik, sebab masayarakat tentunya sudah menunggu kinerja aparat kepolisian Polres kota Batu. Apel pagi hari senin, dia berencana untuk memaparkan langkah-langkah yang sudah dilakukan, yang sedang dilakukan dan yang akan dilakukan. ( Tiar)

KADES PANDANREJO MENERIMA JALAN DAMAI DENGAN PIHAK COBAN RONDO

PASCA PEMUKULAN JUKIR DALAM ACARA TRAIL DI KAWASAN WANA WISATA COBAN RONDO

Batu - FN

Abdul Manan (52),Kades Pandanrejo yang menjadi korban pemukulan pada acara trail di kawasan Wana Wisata Coban Rondo terlihat masih menahan rasa sakit di kepala sebelah kiri saat di temui wartawan (25/10). Nampak beberapa tamu masih berdatangan untuk menjenguknya. Mereka tidak lain adalah warga Desa Pandanrejo yang ingin mengetahui keadaan Kadesnya yang sudah dua hari tidak bisa aktif di kantor desa dikarenakan masih sakit. Nampak memar dan kebiruan disekitar mata sebelah kiri akibat terkena pukulan keras dari Sugiarto yang berprofesi sebagai Jukir di kawasan wisata Coban Rondo tersebut.

Seperti yang sudah diketahui oleh masyarakat Batu melalui Media, Kades Manan disebut-sebut menjadi korban pengeprukan oleh Jukir Rosid Sugiarto pada saat ngetrail di kawasan wisata yang memiliki Air Terjun tertinggi di Kabupaten Malang ini. Pihak Kades Manan juga menilai kurang puas dengan kinerja Polsek Pujon yang terkesan lambat dalam menangani kasusnya.

Namun di sisi lain Kades Manan menunjukan kebesaran hatinya dengan memberikan kesempatan kepada pihak pengelola taman wisata Coban Rondo untuk menyelesaikan masalah ini secara kekeluargaan dan menangguhkan laporanya kepada pihak yang berwajib. Kades Mananjuga harus bisa meredam amarah para penduduk Desa yang terlihat berbondong-bondong datang kerumahnya sejak berita pemukulan tersebut.

Istri Kades Manan sendiri mengaku kewalahan menerima penduduk Desa yang datang .” Biasanya yang datang kerumah Cuma beberapa orang, tapi kali ini banyak sekali mas, ya namanya tamu kan gimana kalo nggak di temui, apalagi mereka warga sendiri. Kasihan Bapak ( Kades Manan) juga terganggu istirahatnya.” Terangnya.

Ditemui wartawan di Polsek Pujon, Sugiarto yang saat itu ditahan sementara oleh pihak kepolisian menyatakan penyesalannya setelah insiden tersebut. “ Ya, gimana lagi mas ,lha wong sudah terjadi. Waktu itu saya memang dalam keadaan lelah, tiga hari ikut membantu persiapan acara trail. Saya khilaf”, terang pria yang mengaku sudah 2 tahun bekerja di kawasan Coban Rondo ini. “Saya minta maaf sebesar-besarnya kepada Pak Kades”lanjutnya memelas.

Kapolsek Pujon, AKP Lisnaryadi juga masih mendalami kasus ini dan menunggu langkah yang akan ditempuh Kades Manan. Pihaknya menyangkal kalau Polsek Pujon dinilai lambat dalam menangani kasus pemukulan ini. “ Dalam menangani kasus, tentunya kami butuh proses untuk menyelesaikanya, waktu itu setelah pihak korban lapor, kami membagi tugas menjadi dua kelompok. Ada yang mengantarkan korban melakukan visum ke Puskesmas, dan ada yang segera mencari pelaku di TKP. Pada saat mencari pelaku inilah kami mengalami sedikit kesulitan karena teman-teman Jukir tidak serta merta menunjukan keberadaan pelaku”, terang Kapolsek berkumis tebal ini.

Pasca pemukulan Kades di Kawasan Coban Rondo, tentunya akan berdampak negatif bagi kawasan Coban Rondo yang termasuk ikon penting dalam kawasan wisata di daerah Pujon jika tidak segera diselesaikan dengan bijaksana. Untuk itulah, Lesmono selaku Kepala Unit Kerja Wana Wisata Coban Rondo , setelah mendapatkan kabar ini langsung mendatangi Kades Manan untuk meminta maaf atas perlakuan karyawannya. Bahkan pihak Coban Rondo menawarkan penyelesaian kasus ini secara damai.

Pihak keluarga Sugiarto juga tidak tinggal diam. Hari ke dua istri dan ayah Sugiarto juga terlihat mengunjungi Kades Manan dan berniat untuk meminta maaf atas perlakuan Sugiarto .

“ Kalau saya sekarang bisa sabar mas. Sampeyan lihat itu motto saya , Tawakkal, ikhlas, Sabar, Nriman, Ngalah, Bersukur dan dilakoni “ serunya sambil menunjuk deretan kalimat yang menjadi motto hidupnya. “ Kalau saya bisa sabar mas. Tapi namanya warga ini.. kalu mendengar Kepala Desanya dikepruk Jukir seperti yang diberitakan di koran , mereka akan cepat bereaksi. Sampeyan lihat sendiri mulai dari kemarin tamu yang datang kesini masih saja ada “ Lanjutnya.

Lain halnya dengan Chandra Irawan (23) , pria yang juga ikut menjadi korban pemukulan saat ikut ngetrail bersama rombongan Kades Manan di Coban Rondo ini mengaku masih belum bisa menerima perlakuan Sugiarto. Dengan menunjukkan tangan kanannya yang masih bengkak, dia mengisahkan kronologis insiden pemukulannya.

“ Waktu itu kondisi kendaraan saya mati. Setelah memukul pak Manan, Pak Manan sempat menyelamatkan diri, sedangkan saya tidak bisa lagi , saya dipukul hingga jatuh dari kendaraan walaupun sempat nangkis dengan tangan kanan. Saya dipukul dengan kayu kira kira sebesar gelas itu mas “ terangnya sambil menunjuk gelas minuman berdiameter kurang dari 10 cm .” Sedangkan panjang kayu yang dipakai memukul kira-kira 2 meteran”, lanjutnya.

Menurut keterangan Chandra, waktu itu rombongan yang berangkat ada 13 orang, sedangkan saat terjadi insiden ada 7 orang yang lain sudah berangkat duluan, karena berangkat terakhir, panitia tidak terlihat di garis start sehingga tidak ada penunjuk jalan.

Diperkirakan karena kebingungan, rombongan Kades Manan yang memiliki team Trail ‘ Kali Lanang Adventure ‘ ini dinilai Jukir Sugiarto mengganggu suasana yang mulai tenang, apalagi dia merasa kelelahan membantu acara tersebut, sehingga dengan emosi yang sudah tidak bisa dibendung lagi dia mengambil sebatang kayu dan mengayunkan kepada para korban. Helm yang dipakai Kades Manan retak di sebelah kiri hingga menumbuk dan meninggalkan bekas biru di bagian mata kiri. Sedangkan Chandra berhasil menangkis serangan Sugiarto dengan tangan kanan tetapi terjatuh dari atas trailnya.( Tiar)

PENGAJIAN AKBAR & PELANTIKAN GP ANSOR KOTA BATU

Digelar Doa’ bersama untuk Kota Batu

Batu – FN

Tiga Hari setelah Tabligh Akbar yang diadakan Oleh Pemkot Kota Wisata Batu dengan mengundang Prof. Dr. M. Quraish Shihab dari Jakarta sebagai pembicara di pendopo Pemkot Kota Batu, rupanya Masyarakat Kota Wisata berhawa sejuk ini Masih mendapatkan acara bernuansa religius yang di kemas dalam Pengajian Akbar.

Masih dalam rangka menyambut HUT Kota Wisata Batu ke -10. GP Ansor Kota Wisata Batu bekerja sama dengan pihak Pemkot Kota Batu, Di alun alun Kota, tepatnya didepan Masjid Raya Kota Batu hari Jum’at Malam Kemarin di gelar acara Pengajian Akbar Dan Pelantikan Pengurus Cabang GP Ansor Kota Batu yang mengambil Tema “ Merajut Silahturrahim Dalam Rangka HUT Kota Wisata Batu “.

Acara yang dihadiri oleh Gus Ali Mashuri Sebagai Pembicara Utama dari Tulangan, Sidoarjo tersebut dimulai sejak pukul 17.00 WIB sampai selesai. Wakil Gubernur Gubernur Jatim Gus Ipul (Saifulloh Yusuf ) yang sedianya hadir dalam pagelaran Akbar tersebut melalui sambutan Walikota Batu menyampaikan permohonan maaf tidak bisa menghadiri acara tersebut dikarenakan sedang bertugas menggantikan Gubernur Jawa Timur Pakde Karwo ke luar negri. Tidak lupa Edi Rumpoko mengajak para hadirin ikut mendoakan Kota Batu segera terbebas dari bencana seperti kebakaran yang terjadi di gunung Panderman saat ini.

Dalam acara tersebut , Dimpimpin oleh Ketua Pengurus Cabang NU Kota Batu memanjatkan do’a kepada arwah para Sesepuh NU seperti Mantan Ketua GP Ansor Kota Batu alm. Juma’in Musran, alm. Imam Kabul, alm. HM. Khudori , dan Alm. Abdurrahman Wahid ( Gus Dur). Acara berjalan cukup khidmad dan Jalan Raya Alun – alun Kota Batu yang berseberangan dengan Masjid Raya An-Nuur di sesaki oleh Jamaah dari Masyarakat kota Batu.

Pimpinan Pusat GP Ansor Nuzron Wahid yang turut hadir , dalam sambutannya berusaha membangkitkan semangat para anggota GP Ansor di Kota Batu. Yang menarik, diakhir sambutannya Nuzron mengakhiri salam yang dipakai PKB di pusat , “ kalau di Pusat, salamnya orang PKB diakhiri dengan Wallohu muwaafik ilaamuttorik , Biarpun banyak konflik tapi tetap menarik .. Tapi Kalau salam PDI P Wabillaahi taufik wal hidaayah , Barang siapa dekat pak Taufik pasti banyak hadia..” , kata Nuzron yang disambut gelak tawa penonton yang hadir.

Setelah dilakukan penandatangan pernyataan sikap GP Ansor Kota Batu oleh Kalpolres Kota Batu dilaksanakanlah prosesi pengesahan pengurus cabang GP ANSOR Kota Batu yang baru dan berdasarkan Peraturan GP ANSOR Pusat no 167/PP/SK01/X/2011 tentang pengesahan pengurus ketua GP Ansor Kota Batu. Disebutkan bahwa Imam Mahmudi ,S.Ag menjabat sebagai Ketua pengurus harian GP Ansor Kota Batu.

Tibalah saat acara puncak, yakni Mauidzo khasanah yang disampaikan Gus Ali. Kyai nyentrik yang berasal dari Tulangan Sidoarjo ini mengajak masyarakat Batu untuk meningkatkan budaya baca dan tulis, sebab saat ini sebagian besar oarang-orang masih lebih senang mendengar dan melihat daripada membaca dan menulis. “ Orang yang mampu mensinergikan bekerja dan berdo’a akan mendapatkan bonus kesuksesan 90% , sedangkan orang yang mengandalakan faktor keberuntungan hanya 5% kesuksesan” , terang Gus Ali . Mengutip salah satu Hadist, Gus Ali juga mengingatkan bahwa sesungguhnya Hati manusia ini berkarat. Dan Obat untuk menjernihkan hati, Gus Ali menyampaikan tiga cara , pertama Membaca Al-Qur’an , kedua Banyak-banyak mengingat Kematian dan yang ketiga mendatangi majelis dzikir/pengajian. ( Tiar)

GUNUNG PANDERMAN KEBAKARAN

Belum diketahui Persis penyebab terjadinya kebakaran

Batu – FN.

Gunung Panderman yang menjadi salah satu ikon tujuan wisata di Kota Batu hingga saat berita ini diturunkan masih berasap tebal. Kebakaran di badan gunung yang masuk deretan gunung Kawi itu diperkirakan terjadi mulai hari Rabu (12/10)

Saat pertama kali terlihat dari kawasan kota, areal kebakaran diperkirakan seluas 10 hektar. Menurut Kabid Kehutanan Kota Batu Budiono,kebakaran tersebut masih belum bisa diprediksi darimana sumbernya. “ Penyebabnya masih belum kami ketahui . segala kemungkinan bisa saja terjadi bisa dari pihak – pihak pendaki atau faktor cuaca yang begitu panas “ kata Budiono berspekulasi.

Sampai dua hari ini Areal kebakaran semakin meluas . diperkirakan sudah mencapai bagian besar gunug. Hal ini sangat berbahaya jika sampai merambat ke kawasan pemukiman penduduk. Meluasnya lokasi kebakaran tersebut tentunya bisa disebabkan oleh kondisi medan yang kering akibat belum datangnya musim hujan dan di perparah oleh hembusan angin gunung sehingga angin menyebar ke bagian yang lain. Tak ayal lagi, Petugas yang menangani bencana tersebut semakin kesulitan mengendalikan kobaran api yang kian meluas. Bebarapa Tim gabungan yang ikut membantu antara lain PMK,Lembaga masyarakat Desa Hutan ( LMDH), Kepolisian, TAGANA, Koramil bahkan sampai Pramuka.

Menjelang musim hujan yang diperkirakan BMKG pusat akan datang di bulan ini, tentunya sangat dikhawatirkan para penduduk yang berlokasi di lereng gunung Panderman seperti Dusun Toyomerto,, Kelurahan Ngaglik dan Desa Oro-oro Ombo.

“Sampai saat ini para petugas di bantu warga setempat masih terus berjuang membuat lingkaran api untuk mencegah meluasnya areal kebakaran , Mas” terang Budiono.Hingga berita ini diturunkan, kepulan asap masih terlihat jelas dari Wilayah Kota Malang ( Tiar)

SEKOLAH PARIWISATA BATU BUTUH PERHATIAN KHUSUS

SMKN 1 Batu masih banyak kekurangan Fasilitas Belajar – Mengajar

Batu – FN

Dibalik kemeriahan Batu Flower Festival yang dijadikan even tahunan oleh Dinas Pariwisata , agaknya Pemerintah Kota Wisata Batu perlu membenahi Fasilitas Sekolah Kejuruan dimana siswa-siswi nya dipersiapkan sebagai lulusan yang siap berkompeten dalam bidang ini. Bahkan bila perlu, sekolah – sekolah pariwisata diberikan prioritas khusus agar anak didiknya nanti benar-benar bisa siap pakai setelah menerima ijazah dan melaksanakan wisuda.

SMKN 1 Batu, sebagai sekolah kejuruan yang mempersiapkan anak didiknya menjadi tenaga – tenaga profesional dibidang Pariwisata dinilai perlu mendapatkan bantuan dari pemerintah untuk menambah fasilitas sekolah yang bisa dibilang masih kurang memadai jika dibandingkan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri yang ada di kota Malang.

“Saya berharap kepada Pemerintah Daerah, melalui Dinas Pendidikan untuk lebih memperhatikan masalah sarana dan prasarana Sekolah, termasuk juga sarana lokal itu kami rasa sangat kurang sekali. Seperti kurangnya ruang kelas, sehingga murid-murid dibagi menjadi dua sift , masuk pagi dan masuk siang hari. Terutama adalah ruangan Lab itu sendiri, sesuai dengan petunjuk dari pusat, setiap satu jurusan seharusnya memiliki 3 Lab, sedangkan disini hanya memiliki 1 lab yang digunakan bergantian untuk kelas 1 kelas 2 dan kelas 3 “, keluh Drs. Sutikno selaku kepala sekolah SMKN1 Batu.

Secara fisik, sarana lokal sekolah masih kurang sekitar 23 kelas, sehingga untuk menyiasati kekurangan ruangan, murid – murid dibagi menjadi dua Sift. Bahkan untuk ruangan guru dan staff, juga kekurangan tempat, sehingga jika memasuki jam istirahat, beberapa guru terlihat mengambil tempat duduk diluar ruangan, tentunya hal ini tidak efektif bagi guru yang bekerja selama dua sift .

Kepala sekolah dan para tenaga pendidik berharap agar Pemerintah Daerah mempercepat pembangunan SMKN 1 yang tentunya kedepan akan menjadi Sekolah Menengah kejuruan Negeri yang bisa menampung lebih banyak Siswa –Siswi baru pada saat pelaksanaan penerimaan siswa baru . Animo masyarakat untuk bisa menyekolahkan putra-putri mereka ke SMKN 1 Batu memang terjadi peningkatan dari tahun ke tahun. Hal itu dijelaskan olehpihak sekolah yang mengaku telah menolak banyak calon Siswa –siswi baru dikarenakan jumlahnya melebihi kuota . terutama mereka yang ingin masuk dalam program keahlian yang berhubungan dengan pariwisata.

“Lahan disini saja masih dirasa kurang, Sekolah kami berdiri di lahan luasan kira-kira 2200 meter. sedangkan sekolah lain kan ada yang sampai satu hektar , dua hektar bahkan lebih”, papar Kepala Sekolah. Tenaga pengajar cukup. Akomodasi perhotelan tidak punya Lab, kalau Tata Boga sudah punya satu, kecantikan juga sudah punya satu. Seharusnya kan masing-masing jurusan memiliki 3 Lab “ terangnya lagi.

“Bantuan untuk tahun ini, dari Pemerintah Daerah berupa lokal satu . tapi untuk alat belum ada. Kalau dari Propinsi ada bantuan alat senilai 200 juta. Pusat, rencananya akan menambah RKB 2 lokal. satu lokalnya senilai 85 Juta. Andaikan dibangun kekurangan ruangan Jika dihitung maka tiap lokal membutuhkan dana sekitar 158 Juta. Itu perkiraan dari konsultan, Mas” lanjut Drs. Sutikno.

Jika dilihat dari letak sekolah sendiri, selain berdiri diatas lahan yang sempit, suasana disekitar sekolah juga dirasa sering membuat proses belajar – mengajar terganggu, bahkan pihak Sekolah sampai memasang foam di jendela bagian depan sekolah dikarenakan suara kendaraan

SMKN 1 BATU TELAH BERPERAN AKTIF DALAM BATU FLOWER FESTIVAL

Kebanjiran order untuk mendekorasi kostum peserta Batu Flower festival.

Batu - FN

Saat ditemui Wartawan diruang kerjanya, Drs. Sutikno selaku Kepala Sekolah SMKN 1 Batu mengatakan rasa bangganya bahwa anak didiknya telah menunjukkan kreativitas yang bisa dinikmati oleh para penonton acara Batu Flower Festival. “ Dengan diadakanya BFF (Batu Flower Festifal) , Tentunya ini akan menambah khasanah budaya yang ada di Batu dan menguji ketrampilan para siswa bersama guru-guru untuk sekolah khususnya kelompok Pariwisata .khusus untuk guru, dengan spontanitas kreativitas juga akan muncul “ , jelas kepala Sekolah.

Dalam pelaksanaan Pesta Batu Flower Festival kemarin Siswa-siswi sekolah Kejuruan ini tampil berkolaborasi . Anak-anak yang ada dalam program keahlian Tata Busana dan Tata Kecantikan ikut mendesain kostum para peserta pawai. Bahkan tempat Wisata Selecta meminta bantuan desain khusus Kepada SMKN 1 Batu untuk mendesain Mobil hias yang dipakai dalam festifal tahunan tersebut. Beberapa peserta juga tergabung dalam kelompok peserta dari Bumiaji.

Dalam festival kemarin , Sekolah –sekolah yang ada di Kota Wisata Batu memang dimintai tolong oleh Dinas Pariwisata selaku panitia BFF untuk mendampingi peserta pawai mobil hias yang tidak mengatas namakan sekolah, tetapi Desa, kelurahan, Tempat Wisata dan SKPD – SKPD yang ada di Kota Wisata Batu. Pihak Kepala sekolah mengaku tidak mendapatkan bantuan anggaran dalam acara kemarin.

“ Kami mengumpulkan dana secara swadaya hingga terkumpul 4 juta , dan kami tidak menerima bantuan dari pihak Dinas Pariwisata maupun Diknas, justeru kami mendapatkan dana tambahan dari Buniaji” , jawab Kepala Sekolah saat disinggung mengenai anggaran yang dipakai untuk mengikuti acara BFF yang dibuka oleh Menteri pemberdayaan aparatur Negara AA Mangindaan di stadion Brantas Kota Batu sabtu ( 8/10) kemarin.

Drs. Sutikno berharap untuk Festival tahun depan, pihak panitia tidak lagi menjadikan kelompok pendidikan berbaur dengan kelompok peserta lain yang berasal dari Desa, Kelurahan SKPD dan lain-lain, tetapi menjadikan kelompok Pendidikan berada dalam kelompok khusus dan pada saat menjelang penentuan , waktunya tidak terlalu mepet dengan hari pelaksanaan. SMKN 1 Batu sendiri baru mengetahui peserta yang akan didampingi 2 hari sebelum pelaksanaan kegiatan BFF.

“ Karena ini adalah termasuk agenda tahunan seharusnya kita siapkan secara matang betul agar Sekolah bisa memiliki waktu yang lebih banyak dalam mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan “, terang Kepala Sekolah.( Tiar)

Di Jual Masjid di Kota Batu !

Nama Wali Kota Batu ikut terlibat dalam Proposal Pembangunan Masjid


Batu , FN.

Menggali Dana iuran pembangunan masjid door to door ? ah, itu sudah biasa.. atau berteriak-teriak ditengah jalan sambil membawa baki berharap ada pemakai jalan untuk menyisihkan sedekah? Itu juga sudah biasa kita jumpai di jalanan . Tapi Masjid putih yang ada di Kota Batu ini memiliki bahasa market lain dari yang lain. Saat akan Memasuki kawasan Kota Wisata Batu, kira-kira 300 meter sebelum memasuki Pasar Batu, disebelah kiri Jalan kita akan tertarik melihat banner berukuran cukup lebar di sebelah Masjid Darush sholikhin bertuliskan “ Dijual Masjid . 1 juta /meter ² “ Di Indonesia ini mungkin hal yang pertama kali terjadi.

Parno, selaku koordinator penggali dana pembangunan Masjid tersebut menjelaskan kepada wartawan perihal di cantumkannya kalimat yang terlihat cukup menarik untuk dibahas itu. Tentunya tidak sembarangan dalam membuat kalimat yang bisa membuat mata pengguna jalan di daerah Temas terbelalak. “ Kami membuat itu berdasarkan perintah dalam Al-Qur’an Surat Attaubah-111 yang artinya : Allah telah melakukan transakai ( jual beli atau barter ) dari mereka yang beriman diri dan hartanya baginya surga “ terang Parno yang mengaku berprofesi sebagai petani dan ketua RW 07 di kelurahan Temas ini.

“ Pertama-tama , kami banyak menuai kritikan yang membangun dan tidak membangun “ tambahnya. Bahkan panitia pernah dikatakan gila . Tapi panitia pun juga berprinsip bahwa Nabi , pada awal-awal kemunculanya juga dikatakan gila oleh mereka – mereka yang belum mengerti mengenai ajaran yang disampaikan.

Saat ditanyakan mengenai sejarah tanah, Parno menjelaskan bahwa tanah areal Masjid itu dulunya milik seorang warga keturunan Cina, dibeli dengan swadaya masyarakat sekitar dengan harga Rp.350.000 / m² pada tahun 2006 dan baru lunas setelah 2 tahun. Setelah itu tanah di wakafkan melalui keputusan bersama.

Pada awal dilakukannya pembangunan masjid, panitia masih memiliki dana Rp. 92 juta , waktu itu dibelikan besi semua, sedangkan di rekening masjid ada sekitar Rp. 180-an juta sebagai modal awal pembangunan masjid. Panitia sepakat membuat masjid baru dengan susah payah. Peletakan batu pertama dilakukan pada tanggal 20 Februari 2010 oleh Walikota Batu, Edi Rumpoko. Saat itu juga mendapatkan bantuan dari APBD Kota Batu sebesar Rp.100 Juta. “Jadi saat itu dana terkumpul sampai 280 Juta”, kenang pria berkumis tipis ini.

“Sampai hari ini pembangunan masjid sudah menelan dana sekitar Rp. 990 Juta terhitung sebelum bulan suci Ramadhan 1432 H kemarin , itu pun sudah ditambah Pak Edi Rumpoko secara pribadi sebesar 100 Juta”, tambahnya. Dari sinilah panitia sudah mulai kehabisan akal untuk bisa menggali dana lagi guna penyelesaian pembangunan Masjid. Maka menjelang bulan puasa kemarin diadakanlah rapat panitia sehingga melahirkan ide : “ Dijual Masjid “ seperti yang tertera pada papan di pinggir Jalan tersebut.

Panitia merasa hal itu tidak menyalahi aturan yang ada didalam buku wakaf tunai. Maka setiap pembeli akan diberikan pemahaman mengenai wakaf tunai dan selanjutnya akan diberikan sertifikat wakaf oleh panitia pembangunan . “ini adalah investasi tiada henti sampai mati tetap berjalan “ terang Parno.

Sampai saat ini ( 06/10/2011) Panitia pembangunan Masjid berwarna putih ini sudah menerima wakaf Tunai sebesar 426,5 Juta dari sekitar 326 pembeli . Luas bangunan Masjid sendiri sekitar 1250m . Bahkan dari data pembelian, selain tertera nama-nama warga sekitar Masjid , Kota Batu dan seluruh nusantara, juga ada warga Malaysia dan Finlandia.

Mengenai adanya kontroversi dan kritik, Panitia siap mengajak Dialog kepada pihak-pihak yang merasa kurang sreg atau tidak setuju dengan cara-cara yang ditempuh oleh panitia masjid . “ Kami siap didatangi dan mendatangi mereka-mereka yang ingin mengajak dialog, mas”, terang Parno yang mengaku aktif di Lembaga Sosial Masyarakat ( LSM) Fokal Mesra ( Forum Kajian Air dan Lingkungan Menuju Selaras Alam) ini.

Panitia mengaku sudah menghabiskan dana hampir 1 Miliar rupiah. Pekerjaan lantai 1 dan lantai 2 sudah hampir selesai. Tinggal gebyok misrab ( tempat Imam ) , kaca alumunium, tempat wudlu dan menara.” Bahkan Dewan Masjid Indonesia akan membangunkan menara senilai 300 – 400 juta. Tentunya ini masih dalam proses, sebab mereka sudah bikin MOU dengan panitia pembangunan masjid putih ini.” Lanjutnya.

Dalam mengisi kegiatan di Bulan suci Ramadhan 1432H kemarin, Walikota bersama Ketua Komisi B, Hari Purwanto, SH ikut acara sahur bareng yang diadakan oleh panitia pembangunan masjid. Dalam acara tersebut, Wali Kota yang saat ini ikut terjun mengelola kesebelasan Arema Malang tersebut sempat berucap bahwa dirinya merasa malu saat ada acara Nasional selalu disinggung sebagai Wali Kota yang jual Masjid. Sebab dalam proposal pembangunan Masjid tersebut juga tertera nama Wali Kota selaku Pelindung dan Penasehat Panitia Pembangunan Masjid.

“ Pak Wali berjanji akan segera ikut aktif menyelesaikan Pembangunan Masjid dan berjuang bersama- sama panitia . Asumsi dari forum sendiri : Kalau Pak Wali kota yang meletakkan batu pertama, maka beliau juga akan menyelesaikanya “, lanjut Parno.

Masjid ini rencananya akan diberi julukan ‘Masjid Putih’ sebab seluruh badan masjid sudah dicat putih sebagai warna dominan. Untuk itu panitia juga mohon dukungan dan do’a restu agar pembangunan Masjid ini bisa berjalan dengan lancar.Adapun para punggawa dalam pembangunan Masjid ini antara lain : ketua Panitia : H. Hasan Jumain, pemilik sate kelinci , Sekretaris : Drs. M. Nurhadi , Bendahara : Drs. H M. Fanani, pemilik sate Hot plate, dan Koordinator penggali dana : Parno, Ketua LSM FOKAL MESRA, Batu . ( Tiar)

Semarak HUT Kota Batu ke 10

Dimeriahkan dengan Batu Flower Festival dan pembukaan Kawanua Bakudapa Sedunia 2011

Batu – FN.

Kota Wisata Batu yang merupakan kota termuda di Jawa Timur tengah merayakan ulang tahun yang ke 10. Kota wisata yang kian tahun kian bertambah jumlah wisatawannya ini tengah menggelar even spektakuler. Acara tersebut dikemas dalam Batu Flowers Festival ( BFF) yang dipusatkan di Stadion Brantas, kota Batu hari ini (sabtu 8/10). Acara tersebut dibarengi dengan digelarnya pembukaan Kawanua Bakudapa Sedunia 2011.

Kawanua Bakudapa berasal dari bahasa Minahasa yang berarti pertemuan orang-orang yang berasal dari Minahasa, kebetulan Ibunda dari Wali Kota Batu Ny. Egnie Rumambi Sugiyono adalah berasal dari etnis Minahasa yang juga merupakan ketua Forum Kawanua Bakudapa Jawa dan Bali. Sehingga pantaslah jika acara tersebut dijadikan momentum untuk kegiatan Kawanua Bakudapa Sedunia tahun ini. Tujuan pertemuan itu sendiri adalah untuk mempererat persaudaraan orang-orang Minahasa yang dalam bahasa mereka ‘ Torang Samu Basodara’

Acara dimulai dengan melakukan kirab oleh Walikota Batu Edi Rumpoko beserta para tamu kehormatan dengan cara naik Dokar mengelilingi lapangan dalam Stadion. Sambil menaiki dokar yang telah di hias dengan beraneka macam bunga , mereka melambaikan tangan ke arah tribun penonton yang hadir memenuhi stadion.

Walaupun tak sebesar festival bunga yang ada di Pasadena, setidaknya itu tidak mengurangi kemeriahan acara BFF yang dihadiri oleh segala lapisan Masyarakat di Kota Wisata Batu. Pembukaan acara BFF resmi dibuka oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara EE Mangindaan. Dalam Sambutanya, EE Mangindaan mengatakan rasa kagumnya pada Kota Wisata Batu yang telah berhasil menjadi kota yang bisa menempati peringkat atas dalam hal pariwisata, predikat Citra Pelayanan Publik yang diraih Polres Batu dan merupakan 4 kota besar yang menjadi tujuan Wisata Nasional.

“BFF ini sendiri sudah menjadi agenda tahunan oleh Dinas Pariwisata dan kebudayaan kota Batu dan kami barengkan dengan HUT Kota Wisata Batu, sehingga even ini bisa satu match dengan Hari Ulang Tahun” Jelas Kepala Dinas Pariwisata Dan Kebudayaan Kota Batu Mistin kepada wartawan ketika ditemui disela-sela acara. “Untuk peserta ada 50, bahkan lebih. Panitia melibatkan dari Desa dan Kelurahan sebanyak 24, kemudian kepala-kepala SKPD, BUMN sampai perwakilan dari Sekolah-sekolah dan pengelola wahana Wisata seperti Jatim Park 2, Selecta, Batu Night Spectaculer dan Agrowisata yang ada di Kota Wisata Batu” tambahnya.

Berbagai tarian dipadukan menjadi satu suguhan yang cukup menarik mampu memukau para penonton yang hadir di stadion . Panitia bahkan mengemas tari-tarian daerah seperti Cakalele dari Minahasa, Reog Ponorogo, Jaran kepang, dan tarian Sanduk yang berasal dari Madura dikolaborasikan menjadi satu tarian dengan sebutan Puspa Ranah Aji. Berbagai kostum peserta pawai juga dinilai memiliki desain yang spektakuler yang bisa mengingatkan kita pada Jember Fashion Carnival.

Ibu Dewanti Rumpoko juga sempat ikut menari tari Sanduk bersama para penari yang jumlahnya ratusan penari. Tanpa ragu-ragu dan penuh semangat , istri Walikota Batu ini turun dari podium dan langsung mengambil tempat di tengah-tengah peserta tari Sanduk yang diiringi lantunan lagu Madura. Disana rupanya telah menunggu ketua umum Sanduk Kota Batu Katarina Dias yang tak lain adalah anggota DPRD Kota Batu.

Sebelum peserta Mobil berhias bunga dikarak mengelilingi jalan protokol di kota Batu, sebagian dari mereka memasuki stadion dan memperagakan beberapa atraksi di depan panggung kehormatan. Beberapa marching band yang berasal dari kalangan siswa – siswi sekolah di Kota Batu juga turut memeriahkan BFF. Karena peserta dinilai cukup banyak, tak ayal lagi ruas jalan protokol yang ada di sekitar stadion hingga alun alun Kota Batu menjadi terganggu. Kemacetanpun tidak bisa dihindari.

Besar harapan dari panitia BFF 2011 yang cukup spektakuler ini adalah dapat mendongkrak aktivitas pariwisata yang bisa meningkatkan perekonomian masyarakat Kota Wisata Batu. Terutama di tahun tahun selanjutnya bila acara spektakuler seperti ini bisa berkesinambungan tentunya akan menambah daya tarik wisatawan tersendiri .(Tiar)

Dua Karyawan Cleaning Service Batu Paradise Tersengat Listrik Tegangan Tinggi

Malang benar nasib Samsul (25) dan Wahyudi (35) karyawan cleaning service di Batu Paradise yang terletak di Jl. Diponegoro , Kecamatan Batu. keduanya saat ini terbaring di Rumah Sakit Saiful Anwar Malang akibat tersengat listrik tegangan tinggi ketika disuruh memasang Baliho di papan reklame depan Hotel Paradise pada hari selasa (13/12).Setelah tersengat aliran listrik yang membentang di dekat papan baliho itu keduanya terjatuh. Sontak para pengunjung dan orang-orang disekitar hotel dan outlet berhamburan keluar untuk melihat kejadian tersebut.
Sejumlah karyawan paradise dibantu warga sekitar sempat kesulitan saat mengevakuasi Wahyudi yang menyangkut di papan reklame sehingga mereka terpaksa memakai mobil Dinas PU untuk menurunkanya.Samsul sendiri terjatuh dari papan reklame. kondisi keduanya cukup memprihatinkan, apalagi Wahyudi yang menderita luka bakar hingga 90% menurut keterangan perawat.
Hasan Ambon, selaku kepala keamanan Batu Paradise mengaku tidak mengetahui kejadian tersebut secara persis saat dikonfirmasi wartawan, sedangkan Budi, owner dari Batu Batu paradise menurut pengakuan Hasan Ambon saat itu sedang keluar kota.
Kasiati (58) yang merupakan orang tua Samsul mengaku pasrah dan menyerahkan sepenuhnya kepada pihak Batu Paradise untuk menangani dan menyelesaikan musibah yang menimpa anaknya saat ditemui diruang perawatan Rumah Sakit Hasta Brata. Karena Kondisi Samsul juga terlihat parah, akhirnya Samsul dirujuk ke RSSA Malang.
Sementara itu AKP Joko Priyanto selaku Kasatreskrim batu belum bisa memberikan keterangan resmi terkait dengan kejadian itu. pihaknya masih berusaha menggali informasi terutama dari para korban. Polisi mengaku mengaku agak kesulitan mencari data dilapangan karena pihak Batu Paradise sendiri belum mau memberikan keterangan
"Kondisi kedua korban sangat kritis, pihak keluarga juga masih syok sehingga masih belum bisa dimintai keterangan. Kami tidak bisa menargetkan berapa lama waktu yang di perlukan untuk menyelesaikan kasus ini. semuanya tergantung dari saksi-saksi daan keterangan korban yang mau memberikan keterangan", jelas AKP Joko Priyanto saat dikonfirmasi wartawan diruang kerjanya, di Mapolres Batu.