Sabtu, 24 Desember 2011

MENTERI KLH MERESMIKAN BANK SAMPAH MALANG

Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Malang mulai menerapkan sampah sebagai berkah

Malang - FN

Dalam rangka sosialisasi Bank Sampah Malang yang di adakan di kecamatan Sukun, tepatnya di depan Makam Belanda Sukun berlangsung cukup meriah. Selain diresmikan sendiri oleh Menteri KLH Prof. DR. Balthasar Kambuaya, Mba. acara tersebut juga di meriahkan oleh artis cilik ibu kota yang kini beranjak dewasa yakni Tasya.

Kegiatan diawali di hotel Trio Dua dengan mengadakan kaderisasi anggota kelompok binaan masyarakat Bank Sampah Malang. Dalam sambutan singkatnya , Peni Suparto selaku Walikota malang yang juga merupakan penasehat /pembina Pengurus Koperasi BSM mengungkapkan bahwa dengan keberadaan Bank Sampah Malang ini bisa mengurangi kapasitas sampah yang jumlahnya kian hari kian bertambah banyak.

Maksud dan tujuan didirikannya koperasi BSM ini meliputi 5 aspek antara lain aspek lingkungan, Sosial , Pendidikan,Pemberdayaan dan Aspek ekonomi kerakyatan.

Dari aspek lingkungan diharapkan keberadaan BSM bisa membantu Pemerintah kota Malang dalam mengurangi volume sampah yang ada di Kota Malang terutama di TPS dan TPA, dimana saat ini sampah yang dibawa ke TPA Supiturang 400 ton/perhari, dengan jumlah sampah an-organik yang tidak dimanfaatkan di TPA Supiturang ± 118 ton/hari, terdiri dari mulai yang terbanyak pada plastik, kertas logam dan kaca.

Dalam kegiatan ini pada awalnya diutamakan untuk merubah cara pandang dan prilaku masyarakat terhadap sampah , dimana dahulu sampah dijauhi atau dimusuhi, sekarang dengan adanya BSM sampah sudah didekati dengan mengelola dan memanfaatkan serta menjadi komoditi yang bisa menghasilkan rupiah.diharapkan masyarakat nantinya tidak membuang sampah disembarang tempat, terutama pada sungai dan saluran/drainase.

Yan Edi, selaku manager pemberdayaan BSM, saat diwawancarai oleh wartawan mengatakan, “ jika bank sampah nantinya diterapkan sampai tingkat nasional, maka akan terjadi revoliusi penanganan sampah . dengan adanya penanganan sampah di BSM, feedbacknya ke masyarakat adalah sampah yang di setorkan akan menjadi tabungan “

Menurut Wasto , selaku Kepala Dinas pertamanan dan Kebersihan Kota Malang, saat disinggung dengan keberadaan sampah di pasar-pasar, dia mengatakan bahwa masyarakat sudah membentuk kelompok-kelompok untuk bergabung menjadi nasabah Bank Sampah dan kelompok – kelompok ini akan terus bertambah jumlahnya. Kami tidak mewajibkan mereka ikut. Tapi dengan adanya BSM ini tentunya masyarakat akan tertarik dengan keuntungan menjadi nasabah BSM.”

Wasto menambahkan,” Target kami 10 ton tiap hari di tahun 2012, tahun 2013 terus meningkat-meningkat . prinsipnya siapa saja boleh bergabung dengan BSM. jika masyarakat dari Kabupaten Malang ingin bergabung menjadi nasabah BSM maka hal itu diperbolehkan saja, asalkan mereka menyetorkan sampah ke sini yang ada di wilayah Kota Malang. Sementara segmen-segmen yang bergabung dalam kegiatan ini masih terbatas pada sekolah-sekolah dan rumah tangga. Tidak menutup kemungkinan jika segmen lain akan menyusul “.

Dalam sambutan resminya, Mentri KLH mengatakan sitem pengelolaan sampah yang lama yakni Jemput, Angkut, Buang akan segera ditinggalkan karena sampah harus segera diolah.” Pengelolaan sampah diharapkan dapat meminimalkan polusi. Dengan diterapkannya UU no.18 tahun 2008 tentang pengelolaan sampah cara pandang kita terhadap sampah menjadi lebih bernilai dan bermanfaat bagi kita semua. Bahkan nantinya sampah itu akan menjadi berkah “, terang Prof. DR. Balthasar Kambuaya yang mengaku pernah kuliah di Universitas Barawijaya pada tahun 1982 – 1984 ini. ( Tiar)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar